Blogger Banyumas dan Tamu dari Papua

blogger banyumas persiapan destika jayapura papua

Setelah beberapa kontak-kontak sebelumnya, akhirnya dua kawan dari Papua tiba di Banyumas pada hari Minggu siang, 6 Maret 2016. Rizkial Achmad yang merupakan dosen di Jayapura dan Gustaf Griapon, Kepala Badan Kominfo Kabupaten Jayapura.  Kunjungan ke Banyumas untuk mengunjungi desa-desa melek IT. Juga sekaligus untuk membicarakan Festival DesTika (Desa TIK). Karena sebelum ke Banyumas, kawan dari Papua ini berkunjung dulu ke Kementrian Kominfo di Jakarta untuk ditunjuk sebagai tuan rumah Festival Destika.

Seusai dijemput di stasiun kereta api, tamu dari Papua diajak santap siang menikmati Soto Jalan Bank. Setelah perut terisi, Kiki (panggilan Rizkial) dan Gustaf langsung diajak menuju Desa Melung. Tempat diselenggarakannya Festival Destika pertama di tahun 2013.

blogger banyumas persiapan destika jayapura papua

Sesampainya di Melung, disambut langsung oleh Kepala dan Sekretaris Desa. Di tengah sejuknya susana Melung, obrolan terjalin dengan akrab. Kabupaten Jayapura yang ditunjuk sebagai tuan rumah Destika 2016, bermaksud menggali pengalaman Melung sebagai tuan rumah Destika pertama. Ditemani kopi khas Melung dan panganan ringan, Kiki terus merekam seluruh percakapan, sembari sesekali menggambil gambar. Sebagai bekal materi untuk dibawa ke Jayapura.

Sore itu juga obrolan santai tapi bernas itu berakhir. Masih bersama Blogger Banyumas, tamu-tamu dari Papua ini bergeser ke Bale Inyong untuk sekedar menikmati santap malam sembari mendetailkan teknis yang harus dipersiapkan untuk pelaksanaan Destika.

Keesokan harinya, diselingi dengan membeli oleh-oleh dari Baturraden dan sarapan pagi, perjalanan tamu Papua berlanjut. Setelah mendapat tambahan dua orang lagi dari Blogger Banyumas, perjalanan dilanjutkan menuju Desa Dermaji. Kabid Kominfo Kabupaten Jayapura begitu tertarik pada cerita Museum Desa Melung, sehingga rela untuk menunda 1 kepulangannya.

Karena sesampainya di Dermaji sudah masuk waktu makan siang, tamu-tamu dari Papua ini diminta untuk bersabar. Tidak langsung menyaksikan Museum Naladipa yang sudah banyak diliput media cetak maupun televisi itu. Rombongan kecil ini dipersilakan menikmati santap siang terlebih dahulu sembari menyaksikan video-video Dermaji.

blogger banyumas persiapan destika jayapura papua

Akhirnya rasa penasaran itu tertuntaskan. Seusai makan, nonton video dan ngobrol ringan, para tamu Papua dipersilakan untuk mengunjungi museum Desa Dermaji. Barang-barang sederhana keperluan rumah tangga yang menjadi rekam jejak kehidupan masyarakat Dermaji itu menjadi inspirasi bagi Kabid Kominfo Jayapura untuk membuat yang serupa di daerahnya. Karena memang jika tidak dimuseumkan, apa yang dulu dipakai sehari-hari akan terputus begitu saja sejarahnya bagi generasi saat ini dan yang akan datang. Sehingga pelajaran dari kearifan lokal akan sirna dan keseimbangan alam akan terganggu.

Kunjungan di Dermaji harus berakhir sore hari, karena malam itu juga tamu dari Papua harus melanjutkan perjalanan ke Semarang. Sampai jumpa di Destika 2016 di Jayapura!

Author: Blogger Banyumas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *