Berawal dari kegelisahan ketika Kabupaten Banjarnegara yang notabene adalah kabupaten tetangga Banyumas, mengundang Blogger Banyumas untuk membantu mempromosikan daerahnya. Ketika itu yang menjadi perbincangan diantara Blogger Banyumas yang hadir adalah, “Pemkab Banyumas kapan mengajak kerjasama blogger untuk promosi Banyumas?”
Kegelisahan itu bertambah ketika menjelang akhir acara “Ayo Plesir Maring Banjarnegara“, Dinas Pariwisata Jateng membagikan goodybag yang salah satu isinya adalah Peta Wisata Jateng. Dalam peta wisata Jateng ini, Kabupaten Banyumas nyaris bersih dari gambar objek wisata, selain angka 82 (Baturraden). Sementara kabupaten-kabupaten tetangga, tercantum beberapa objek wisatanya berupa gambar ikon wisata maupun angkanya.
Ini tentu membuat para netizen yang selama ini aktif mempromosikan Banyumas melalui internet, merasa masygul.
Berangkat dari situ, akhirnya, pada Jumat malam tanggal 6 Januari 2016, Komunitas Blogger Banyumas berkesempatan untuk ngobrol bareng Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) Banyumas.
Obrolan santai sembari menikmati hidangan santap malam dan minuman, biasa disebut Juguran dalam bahasa Banyumas, diadakan di RM. Omaeh Inyong, Purwokerto. Dihadiri oleh 6 perwakilan Blogger Banyumas dan 6 orang dari Bappeda. Termasuk Eko Prijanto, Kepala Bappeda Banyumas.
Pada kesempatan kali ini, Bappeda dan Komunitas Blogger Banyumas saling bertukar cerita. Obrolan berlangsung seru, ketika Komunitas Blogger Banyumas menumpahkan uneg-unegnya kepada Bappeda. Selain menyampaikan kegelisahan-kegelisahan yang mendorong pertemuan kali ini, juga mendorong Pemkab Banyumas untuk lebih menggandeng komunitas-komunitas untuk berkolaborasi mempromosikan Banyumas.
Karena bagaimanapun juga, pariwisata merupakan sektor yang berdampak ekonomi langsung bagi masyarakat. Mulai dari parkir, pedagang di sekitar objek wisata, guide, pendapatan desa hingga pendapatan daerah.
Mendengar paparan ataupun cerita-cerita dari para influencer Banyumas ini, Bappeda berencana untuk mengajak para blogger berdiskusi di Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) tahun ini. Dengan maksud untuk turut berdiskusi menentukan strategi promosi online Banyumas.
Semoga ini menjadi titik awal kolaborasi Pemkab dengan komunitas-komunitas yang ada di Banyumas.
bicara soal pariwisata gak lepas dari cara brandingnya, salah satunya dengan menggandeng netizen yang jadi garis depan (pinjem istilah mba punky). wait soal branding perlu dipahami dulu apa itu brand… bisa baca di
http://rizki.id/apa-itu-brand/
Di ranah lain, Kebasen pun akan bergeliat mengoptimalkan peran netizen. Mengangkat potensi wisata Watumeja yang akan disandingkan dengan agrowsiata di desa Tumiyang.
Kegiatan ini terselenggara berkat kerjasama yang baik antara Pemdes Tumiyang dan berbagai elemen. Tentu saja tak ketinggalan intervensi bkad.or.id di dalamnya.
Hadir Dari Banyumas