Madiun (25/4), bloggerbanyumas.or.id . Masuk dalam rangkaian acara “Seminar Nasional dan Lokakarya Pandu Digital (Seri XV) Madiun”, Blogger Banyumas diundang untuk mengisi materi produksi konten foto produk untuk UMKM Madiun. Hal ini berkaitan dengan Komunitas Blogger Banyumas sebagai pengelola Produk Banyumas. Produk Banyumas sendiri adalah unit usaha Blogger Banyumas untuk membantu mempromosikan dan memasarkan produk-produk UMKM di Banyumas.
Acara Pandu Digital ini dilangsungkan selama satu hari, pada tanggal 26 Maret 2019. Tetapi malam sebelumnya, Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK) Madiun mengadakan acara “Rembug Provokator Milenial – #Semaidamai Madiun”. Blogger Banyumas yang sudah datang di Madiun Senin 25 Maret siang, malamnya diajak untuk berpartisipasi dalam acara berformat sarasehan ini. Acara dialog yang dihadiri beragam komunitas ini diadakan di kafe Radikal, Madiun.
Menghadirkan Ika “Risna” – penyiar radio Madiun, Arien – RTIK Madiun, Adya Nisita – Manager Riset Siberkreasi, dan dipandu oleh Pradna dari Komunitas Blogger Banyumas, dialog berlangsung cukup hangat. Membahas isu-isu seputar permasalahan hoax di era digital, acara rembug provokator ini berlangsung selama 2 jam.
Keesokan paginya, bertempat di Wisma Haji Kota Madiun, pukul 9 pagi acara Pandu Digital Madiun dimulai.
Sesi pertama adalah sesi seminar umum. Diisi oleh pembicara dari Kemkominfo, Wakil Walikota Madiun, dan dari Siberkreasi / ICT Watch.
Seusai istirahat siang, peserta masuk ke kelas-kelas lokakarya. Blogger Banyumas mengisi materi kelas pemotretan produk.
Sekitar enam puluh peserta yang didominasi oleh ibu-ibu pemilik produk, juga umkm dan komunitas mengikuti dengan antusias. Secara bergantian, masing-masing praktek memotret produk yang sudah dibawa sebelumnya di photo box . Semua peserta memotret produknya menggunakan ponsel masing-masing.
Kemudian peserta kelas juga diajarkan mengedit hasil foto produknya menggunakan aplikasi ponsel pintar.
Praktek foto produk menggunakan ponsel pintar masing-masing ini, dimaksudkan untuk membiasakan dan menunjukkan bahwa menggunakan perlatan yang dimiliki, dapat menghasilkan foto produk yang bagus.
Selama dua jam waktu lokakarya di kelas, peserta sudah mendapatkan bekal untuk menghasilkan fot produk yang bagus menggunakan ponselnya.
Seperti biasa, acara ditutup dengan sesi foto bersama.